Bali populer sebagai destinasi wisata kelas dunia. Beragam pantai menjadi magnet utama pariwisata Pulau Dewata selain wisata religi dan budaya. Ya, memang wisata menjadi sumber pendapatan utama dari pulau yang ada di sisi timur Jawa. Namun, sebenarnya propinsi yang juga bersebelahan dengan Pulau Lombok ini memiliki banyak kekayaan lainnya yang juga ‘menghasilkan’. Salah satunya adalah perkebunan dan berikut adalah hasil perkebunan Bali yang Sinar Suryar rangkum dari berbagai sumber.
Salah satu hasil perkebunan Bali yang memainkan peran signifikan adalah kopi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Bali tahun 2020 menyebut, adanya peningkatan produksi kopi dari tahun 2020 ke 2021. Pada 2020 produksi kopi jenis Robusta mencapai 11.111 tonnaik menjadi 11.666 ton pada tahun berikutnya. Demikian pula dengan nilai eksor komoditas kopi juga mengalami peningkatan dari tahun 2019 hingga 2021. Tercatat bahwa pada 2019 nilai ekspor kopi Bali menembus angka 4 milyar dan melejit menjadi senilai 7 milyar pada tahun berikutnya. Peningkatan signifikan kembali terjadi pada 2021 dan menembus angka 8 milyar.
Berikutnya hasil perkebunan Bali yang tak kalah bernilai adalah Kakao. Daerah penghasil kakao di Bali yang terkenal ada di Jembrana. Produksi kakao Bali tak hanya untuk menyuplai kebutuhan lokal, tetapi juga menembus pangsa pasar internasional. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor komoditas ini antara lain, Prancis, Belanda, Amerika Serikat, Jepang, Swiss dan Belgia. Angka ekspornya terbilang lumayan, mencapai 0.5 hingga 15,5 ton per tahun.
Komoditas hasil perkebunan Bali berikutnya adalah vanili. Ada beberapa tempat di Bali yang terkenal sebagai penghasil vanili, yaitu Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, kemudian Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, dan Desa Plaga Badung. Selain itu, komoditas ini juga ada di beberapa di wilayah Bangli.
Sementara itu, vanili sendiri merupakan produk hasil bumi dengan harga mahal. Pasalnya, budidaya tanaman penghasil pengharum makanan ini jauh lebih sulit ketimbang proses serupa pada tanaman lain. Daerah tujuan ekspor produk ini selain kawasan Asia Timur juga sampai ke pasar Eropa.
Masih tentang hasil perkebunan Bali. Kelapa menjadi komoditas lain yang diperhitungkan dari Pulau Dewata. Tak hanya buahnya, kelapa juga memiliki nilai hingga pada batoknya. Jika kelapa mennjadi komoditas bahan makanan, maka batok kelapa bisa menjadi bahan baku kerajinan. Dikenal sebagai kawasan wisata tak bisa dipungkiri, kebutuhan akan souvenir di Bali cukup tinggi. Salah satu cindera mata tersebut dibuat dari batok kelapa. Hasil karya seni dari batok kelapa pun banyaki dicari para pelancong baik lokal maupun internasional.
Demikian beberapa hasil perkebunan Bali yang dikenal luas selama ini. Tentu, tak hanya di Bali, berbagai komoditas itu juga bisa dikembangkan di daerah lain, termasuk mungkin daerah Anda sepanjang sarat tumbuh dan berkembangnya terpenuhi. Anda yang sedang mencari peluang usaha perkebunan di Bali barangkali bisa menjadikan beberapa komoditas di atas sebagai pertimbangan untuk dikembangkan. Kabar baiknya, bagi Anda yang juga ingin berkebun, bisa membeli alat-alat perkebunan di Toko Sinar Surya Bali. Bagi Anda yang tinggal di Denpasar dan sekitarnya bisa langsung datang ke toko. Sementara bagi Anda yang jauh dari toko, bisa melakukan pembelanjaan online, baik melalui marketplace maupun menghubungi nomor WhatsApp tertera pada situs ini. (y)