

Selama ini, padi telah mendapat stigma sebagai makanan pokok Indonesia. Akibatnya, negeri ini sangat bergantung pada jenis tanaman satu ini. Beras, sebagai komoditas turunan dari padi pun kerap menjadi bahan perbincangan hangat. Harga yang mahal, keberadaan yang langka acap kali yang menjadi biang keladi beras masuk dalam putaran ‘top news’ pada periode tertentu. Hal ini sebenarnya tak terlepas dari produksi beras yang tak mencukupi kebutuhan atau permintaan. Padahal, jika mau beralih ke sumber pangan lainnya, Indonesia memiliki segudang alternatif. Salah satunya adalah umbi-umbian. Ragam jenisnya memang cukup banyak, tetapi ada beberapa umbi asli Indonesia dan berikut ulasannya.
Tersebar luas di Indonesia, tanaman umbi asli Indonesia yang satu ini memiliki nama ganyong. Umbi yang bernama Latin Canna Edulis Kerr ini, tumbuh dalam dua musim, baik kemarau maupun penghujan. Saat musim kemarau tiba, tanaman umbi satu ini, daunnya akan mengalami kekeringan. Tanamannya pun tak akan tampak dari permukaan tanah. Namun, saat musim hujan tiba, tunasnya akan keluar dan juga daunnya mulai tumbuh. Ganyong memiliki varian merah dan putih. Umbi varian merah memiliki ciri berbatang besar, cukup tahan sinar matahari dan kekeringan, dan sulit menghasilkan buah. Umumnya masyarakat mengkonsumsi varian ganyong ini dengan cara merebusnya. Lain halnya dengan varian putih yang kecil batangnya, tak tahan sinar matahari dan memiliki biji yang mudah disemai sebagai anakan. Sama-sama tahan kering dengan varian merah, tetapi jenis umbi putih ini memiliki kadar pati tinggi, sehingga kebanyakan untuk membuat pati saja. Selain sebagai sumber karbohidrat, ganyong juga berkhasiat sebagai obat radang tradisional.
Selanjutnya, ada gadung yang juga merupakan umbi asli Indonesia. Umbi bernama Latin Discorea Hispida ini, terbilang unik. Pasalnya, umbi ini sebenarnya mengandung racun yang mematikan. Saking berbahayanya, hewan liar di hutan pun tak ingin mencobanya. Namun, oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dulu, umbi ini bisa diolah menjadi bahan makanan yang enak. Tentu, ada cara tertentu yang dilakukan untuk menghilangkan kandungan racun gadung di dalamnya. Hasil olahan gadung yang lazim dijumpai di pasaran adalah keripik gadung.
Fakta mencengangkan lain dari umbi dengan daun lebar dan merambat ini adalah mampu menjadi obat luar penyakit sifilis. Selain itu, masyarakat juga menggunakannya sebagai racun ikan dan mata panah. Adapun efek keracunan yang muncul dari mengkonsumsi gadung tanpa pengolahan yang benar adalah rasa terbakar pada tenggorkan, sensasi tercekik, mengantuk, lelah serta rasa mual pusing dan yang parah bisa muntah darah.
Nah, demikian beberapa umbi asli Indonesia. Diantara nama-nama tersebut, umbi mana yang sudah pernah Anda makan? Atau Anda malahan sudah pernah mengkonsumsi dan setidaknya melihatnya? Melihat karakternya yang asli Indonesia, tak ada salahnya bagi Anda yang memiliki lahan untuk mengembangbiakannya. Walau tak untuk komoditas perdagangan, menanamnya sekurang-kurangnya akan menjadi bentuk sumbangsih untuk melestarikan tanaman asli negeri ini. Selain itu, Anda pun juga memiliki alternatif ketersediaan sumber pangan sendiri.
Jika Anda ingin coba berkebun dan menanam aneka umbi asli Indonesia itu, jangan lupa untuk menyiapkan beragam alat-alat pertanian yang perlu. Anda bisa menemukannya dengan mudah di Toko Sinar Surya Bali. Selain menjual secara offline, toko yang berbasis di Denpasar ini juga melayani penjualan online melalui WhatsApp dan marketplace. Cukup tekan nomor WhatsApp tertera pada situs ini atau temukan di Shopee dan Tokopedia. (y)