Kondang dengan beragam wisata dan budaya, ternyata Bali masih memiliki banyak genre wisata lainnya yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah wisata pertanian. Kira-kira apa saja destinasi wisata dengan genre tersebut? Artikel ini akan menjawabnya.
Seperti namanya, destinasi wisata pertanian satu ini berada di Jatiluwih, wilayah kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Desa ini berada di lereng Batukaru, sebuah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi dan memiliki ketinggian 2.276 meter. Jatiluwih sendiri memiliki ketinggian sekitar 685 mdpl, sehingga memiliki hawa yang cukup sejuk. Tempat ini juga memiliki tanah gembur, sehingga mendukung pertanian.
UNESCO pada 2012 lalu bahkan menetapkan Jatiluwih sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia berkat keberadaan sistem pengairan tradisional Bali, Subak. Jika Anda berkunjung ke desa wisata pertanian satu ini, akan terlihat pemandangan hamparan sawah terasering yang luas. Saat belum musim panen, lanskap akan begitu hijau bak ‘permadani hidup’, sedangkan saat jelang musim panen, akan terlihat warna kuning cantik akan terhampar di depan mata.
Masih dengan pemandangan sawah terasering, wisata pertanian di Bali berikutnya adalah Tegalalang. Populer dengan sebutan Tegalalang Rice Field, tempat ini adalah hamparan sawah padi dengan bentuk berundak-undak (terasering). Tempat wisata yang berada di Ubud ini adalah spot foto favorit para turis. Seperti halnya di Jatiluwih, Tegalalang juga menawarkan pemandangan sawah luas sepanjang mata memandang. Menariknya, untuk mengunjungi tempat ini tak butuh biaya banyak, sehingga para wisatawan hampir selalu tak melewatkan tempat satu ini saat berpiknik ke Bali.
Lanjut ke kawasan pegunungan, wisata pertanian di Bali yang tak kalah menarik adalah agrowisata Kopi Luwak yang berlokasi di Desa Sekardadi, Kintamani, Kabupaten Bangli. Tempat ini berada pada jarak yang cukup dekat dengan spot terbaik untuk menikmati keindahan Gunung dan Danau Batur.
Selain di Kintamani, wisata pertanian di Bali yang menyuguhkan panorama kebun kopi lengkap hingga penyajiannya dapat ditemui di Bali Pulina. Lokasinya ada di Jalan Banjar Pujung Kelod, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Selain menikmati kopi asli Bali, di sini Anda juga sekaligus menyaksikan pemandangan Tegalalang Rice Terrace dari kejauhan.
Satu lagi wisata pertanian di Bali yang tak bisa dilewatkan adalah agrowisata Sibetan di Jalan Raya Duda Timur, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Berbeda dengan dua daerah di bahas di atas yang mengusung komoditi kopi sebagai daya tarik wisata, agrowisata satu ini menonjolkan kebun salak sebagai magnet utama wisata. Mengunjungi desa ini, Anda akan dihadapkan pada pemandangan kebun salak yang terhampar di kanan kiri jalan desa maupun jalan raya utama. Meski salak mudah dijumpai di banyak daerah di Indonesia, tetapi salak Bali dari agrowisata Sibetan ini memiliki cita rasa khas yang berbeda dari daerah lain.
Nah, demikian beberapa destinasi wisata pertanian di Bali. Sudahkah Anda mengunjungi satu atau lebih dari tempat-tempat tersebut? Atau malahan Anda tengah berencana piknik ke tempat tersebut? Kapan pun Anda datang ke destinasi tersebut, selalu akan memberikan pengalaman seru bahkan saat musim tanam sekalipun. Justru pada masa tersebut, Anda akan bisa melihat langsung aktivitas masyarakat setempat mengolah sawah baik dengan alat bajak tradisional maupun traktor atau peralatan pertanian lainnya. (y)