Pompa irigasi merupakan perangkat mekanis yang dirancang khusus untuk memindahkan air dari sumbernya. Mesin ini memastikan tanaman pada sebuah ladang pertanian mendapatkan air yang cukup, baik pada musim kering atau musim hujan. Selain itu, perannya juga penting dalam sistem drainase atau pengeringan air dalam tanah.
Sistem pengairan yang baik sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan panen. Oleh karena itu, perbaikan di bidang ini sudah mulai diberlakukan sejak tahun 2013. Demi mencapai target swasembada pangan, pemerintah memberlakukan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi yang salah satu isinya menganjurkan penggunaan pompa irigasi.
Daerah dengan tingkat kekeringan tinggi memberikan tantangan lebih kepada para petani setempat. Matahari musim kemarau yang amat terik berpotensi menguras pasokan air ke ladang-ladang. Walhasil, produktivitas lahan pertanian pun bisa menurun akibat kekeringan.
Di masa paceklik air semacam itu, pompa irigasi menjadi perangkat yang sangat penting. Mesin yang pripsip kerjanya menyerupai pompa air kebanyakan ini mampu menyedot dan menyalurkan air dari satu titik ke titik lainnya. Perannya penting dalam sistem drainase, selain fungsi utamanya untuk mengairi tanah.
Dengan menggunakan pompa irigasi, petani dapat memastikan pasokan air yang konsisten ke lahan pertanian mereka. Kandungan air dalam tanah tetap seimbang, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
Irigasi alamiah pada dasarnya hanya mengandalkan suplai air yang tercipta dari genangan air hujan. Air kemudian dialirkan mengikuti gaya gravitasi dari tempat tinggi ke bawah. Sayangnya, di tengah kondisi iklim yang tidak menentu seperti sekarang ini, cara pengairan tradisional semacam ini semakin sulit untuk dilakukan. Salah-salah, kegiatan penyiraman lahan pertanian menjadi tidak efisien.
Berbeda dari cara konvesional, pompa irigasi mengandalkan pekerjaan rekayasa teknik dalam skala besar. Petani hanya perlu menyediakan sebuah pompa air, selang panjang, dan menggali parit menuju ladang-ladang. Air nantinya akan tetap diangkat dari sumber air, meskipun asalnya berada di tempat yang lebih rendah dari lahan pertanian.
Sistem irigasi modern memungkinkan pengaturan penyiraman yang lebih presisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, petani juga dapat menghindari pemborosan air dan meminimalkan risiko kekeringan atau genangan. Akibatnya, penggunaan air menjadi lebih optimal mengikuti siklus musim panen. (iay)