Siapa yang tidak terkesima dengan negara Jepang. Negeri asal para Samurai ini menyimpan banyak sekali adat kebiasaan unik yang patut ditiru. Salah satu kebiasaan orang Jepang yang belakangan ini tengah menjadi perhatian kaum milenial ialah penerapan gaya hidup minimalis. Tidak heran jika rumah-rumah dengan desain minimalis begitu populer di negara itu.
Konsep gaya hidup minimalis berkaitan erat dengan kemunculan gerakan minimalisme di negara-negara Barat sekitar tahun 1960-an. Para pelakunya dianjurkan meminimalkan gangguan hidup dengan menyingkirkan hal-hal atau barang-barang yang tidak perlu. Di Indonesia, prinsip hidup ini dipopulerkan oleh seorang pakar tata ruang asal Jepang bernama Marie Kondo yang mendapat julukan Ratu Beberes dari warganet.
Lantas apa yang membuat gaya hidup minimalis bertahan begitu lama di kalangan masyarakat Jepang? Melalui artikel berikut, Sinar Surya Bali akan membagikan informasi seputar alasan minimalism begitu populer di negeri sakura. Hal ini tentu saja mempengaruhi perkembangan perumahan di Jepang mengikuti desain minimalis yang dapat menjadi inspirasi Anda.
Sebelum menerima pripsip yang berasal dari Barat, minimalisme sudah memiliki sejarah yang panjang di Jepang. Bermula dari ajaran Buddha Zen yang berasal dari China abad ke-12, gaya hidup sederhana mulai dipraktekan oleh para biksu beserta pengikutnya. Mereka percaya bahwa kekhawatiran duniawi dapat dikurangi mengikuti jumlah materi yang dimiliki seseorang.
Gaya hidup minimalis yang disebarkan oleh para praktisi keagaman tersebut kemudian mempengaruhi konsep perumahan di Jepang. Banyak rumah bergaya minimalis dipengaruhi oleh kuil dan pura sebagai hasilnya. Desain minimalis ini juga sering menekankan keselarasan antara perumahan dan alam yang dalam bahasa setempat disebut shakkei.
Gaya hidup minimalis bekaitan erat dengan konsep micro living di kalangan masyarakat Jepang. Sebagai negara kepulauan dengan lahan terbatas di perkotaan, desain minimalis yang mampu memanfaatkan ruang secara optimal sangat dibutuhkan.
Harga properti yang meroket setiap tahun di perkotaan menjadi alasan utama orang Jepang menggemari micro living. Rumah yang dibangun diatas lahan kecil dan sempit sangat menjunjung tinggi efisiensi yang diwujudkan dalam berbagai cara. Salah satunya adalah bagaimana mengatur tata letak rumah agar dapat memanfaatkan sisa ruang yang tersedia.
Jendela yang ditempatkan secara strategis, dinding melengkung, panel tembus pandang, dan teras tersembunyi merupakan segelintir trik inovatif rumah minimalis yang menjungjung konsep micro living.
Bukan Jepang namanya jika dengan segala keajaiban teknologinya tidak mampu menciptakan inovasi smart furniture. Akan tetapi, ‘perabotan cerdas’ yang dimaksud tidak melulu soal robot canggih yang mampu bergerak secara otomatis. Penghematan sudut ruang yang ekstrem sambil memaksimalkan sisi fungsional furnitur lebih mencerminkan konsep minimalism perumahan di Jepang yang sebenarnya.
Kemunculan smart furniture sangat mendukung keberlangsungan konsep hidup minimalis. Penggunaan perabotan yang dapat dilipat dan dialihfungsikan menjadi bentuk lain memungkinkan seseorang lebih berhemat dalam membeli perabotan. Selain itu, interior rumah menjadi terlihat rapi dan sederhana sehingga enak dipandang. Tak hanya itu, rumah dengan desain minimalis pun menciptakan lingkungan rumah yang nyaman dan anti-stres. Adapun untuk mewujudkan rumah yang minimalis modern, dibutuhkan peralatan yang dapat membantu pembuatan rumah minimalis beserta seperangkat smart furniture yang mendukung. Kabar baiknya, Anda bisa menemukan mesin-mesin konstruksi berteknologi mutakhir tersebut di Sinar Surya Bali. Di toko alat teknik dengan pengalaman lebih dari dua dekade ini, Anda akan mendapatkan layanan jual alat pertukangan otomatis terlengkap yang dapat membantu mewujudkan desain rumah minimalis idaman para milenial.(iay)