Selama ini Bali dikenal sebagai destinasi wisata yang populer seantero dunia. Dibalik keindahan alam dan budaya lokal yang menakjubkan, Pulau Dewata ternyata juga menyimpan potensi besar di bidang perikanan. Beberapa tahun belakangan, teknik budidaya ikan sistem bioflok mulai dijagokan oleh peternak ikan setempat karena dinilai efektif.
Di Bali, bioflok menjadi solusi peternakan ikan yang ramah lingkungan. Minimnya limbah membuat air tidak berbau sehingga sistem pengairan dapat bersinergi dengan budidaya tanaman seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
Penasaran kan apa itu sistem bioflok? Sinar Surya Bali telah merangkumkan informasi berikut untuk Anda.
Bioflok berasal dari kata bios yang artinya “kehidupan” dan flok yang berarti “gumpalan”. Secara sederhana, sistem budidaya ikan air tawar ini dibuat untuk meningkatkan kualitas air melalui penambahan karbon ekstra ke dalam tambak.
Bioflok sendiri mengandalkan pertumbuhan mikroorganisme dengan memanfaatkan limbah yang dihasilkan kolam ikan. Tingkat keberhasilan sebuah bioflok dilihat dari gumpalan kecil berupa bakteri probiotik dan jamur yang melayang-layang di permukaan kolam.
Hal utama yang perlu dipersiapkan untuk memulai budidaya ikan sistem bioflok tentu saja adalah kolam ikan. Kolam yang digunakan sebaiknya berbentuk bundar, dengan diameter 1-3 meter, dan ketinggian minimal 2 meter. Air harus dalam keadaan steril serta memiliki sistem aerasi lengkap. Anda dapat memanfaatkan blower kolam atau pompa air yang telah dimodifikasi agar kadar oksigen dalam kolam tetap terjaga.
Membuat flok atau gumpalan dalam kolam bioflok ternyata sangat mudah. Bahan-bahan yang dibutuhkan sangat terjangkau dan tidak memakan banyak waktu. Anda hanya perlu membuat campuran bahan berupa garam gosok, kapur tohor, probiotik kemasan khusus ikan, dan sebotol yakult.
Bahan-bahan tersebut kemudian campurkan ke dalam kolam yang sudah diendapkan. Tunggu selama 14 hari sebelum mulai memasukan ikan yang ingin dibesarkan. Jenis-jenis ikan yang dapat dibudidayakan melalui teknologi ini meliputi ikan lele, mujair, nila dan gurame.
Beternak ikan dengan sistem bioflok diklaim memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan peternakan ikan konvensional. Peternak ikan tidak perlu mengganti air secara berkala sehingga tingkat survival ikan lebih tinggi. Selain itu, penggunaan pakan juga dinilai efisien karena kualitas air yang baik mengoptimalkan sistem pencernaan ikan. Panen ikan dijamin lebih melimpah meski biaya pakan berkurang.
Sistem bioflok membutuhkan pasokan oksigen lebih besar. Hal ini tentu saja dapat menjadi kelemahan yang patut Anda pertimbangan sebelum memulai budidaya ikan menggunakan cara ini. Pasalnya, pasokan oksigen yang berkelanjutan hanya bisa didapat dengan bantuan blower, kincir, atau pompa air modifikasi.
Pengoperasian mesin-mesin pengairan tersebut tentu membutuhkan energi listrik yang menyala selama 24 jam penuh. Apabila listrik tiba-tiba terputus dalam jangka waktu lama, ikan-ikan akan mati lemas dalam kurun waktu beberapa jam. Oleh karena itu, persiapan matang berupa generator set juga amat diperlukan.
Itu tadi informasi mengenai sistem bioflok persembahan Sinar Surya Bali. Toko alat teknik yang berbasis di Denpasar, Bali, ini menyediakan berbagai macam mesin pendukung usaha penangkapan ikan dan budidaya ikan. Selain mesin-mesin kelautan, kami menyediakan mesin pompa air, blower, dan generator set yang sangat berguna bagi para peternak ikan. Konsultasikan kebutuhan Anda dengan menghubungi support center kami dan dapatkan produk-produk terbaik dengan harga miring. Yuk, belanja! (y)